Ariffud Muhammad Ariffud is a Technical Content Writer with an educational background in Informatics. He has extensive expertise in Linux and VPS, authoring over 200 articles on server management and web development. Follow him on LinkedIn.

Downtime Adalah: Pengertian, Penyebab, Tips Mencegah Down Time

4 min read

Downtime adalah

Coba bayangkan situasi berikut. Anda punya website dan suatu ketika, website tersebut tak bisa diakses. Setelah ditelusuri, ternyata servernya mengalami gangguan sehingga menyebabkan downtime. Praktis, Anda hanya bisa menunggu sampai server normal kembali.

Memang sih, downtime adalah kondisi yang harus Anda waspadai. Makanya, Anda wajib paham semua tentang down time. Mulai dari apa itu downtime, penyebab server downtime, sampai tips mencegah downtime agar kejadian yang sama tak terulang lagi.

Untungnya hal-hal di atas akan dikupas tuntas di artikel ini. Tanpa basa-basi lagi, ini dia penjelasan downtime selengkapnya!

Apa itu Downtime?

tampilan website down apa itu downtime

Downtime adalah suatu kondisi di mana sistem, dalam hal ini server hosting, tidak bisa beroperasi sama sekali. Otomatis, semua website yang berada di server tersebut juga tidak dapat dikunjungi pengguna.

Berdasarkan jenisnya, server downtime dibagi menjadi dua. Apa sajakah itu?

Pertama, planned downtime atau down time terencana. Umumnya, downtime jenis ini terjadi karena penyedia server hosting sedang melakukan perawatan dan perbaikan untuk meningkatkan kualitas server tersebut.

Sehingga, mereka perlu menghentikan semua aktivitas server untuk sementara waktu agar tidak mengganggu maintenance. Untungnya, planned downtime biasanya tak memakan waktu lama dan terjadi bukan di jam sibuk.

Sementara itu, jenis downtime yang kedua yaitu unplanned downtime atau down time tak terencana. Pada unplanned downtime ini, server tidak dapat beroperasi akibat masalah gangguan.

Unplanned downtime adalah hal yang merugikan, baik untuk pengunjung, pemilik website, maupun penyedia server.

Bagi pengunjung, mereka tidak bisa berselancar di website tujuan. Bagi pemilik website, mereka jadi kehilangan trafik berharga. Bagi penyedia server hosting, layanan mereka bisa dianggap tidak berkualitas.

tampilan website normal downtime adalah contoh down time

Kebalikan dari downtime adalah uptime. Sesuai dugaan Anda, uptime adalah waktu di mana server cloud hosting dapat beroperasi dengan lancar. Sehingga, semua website yang ditaruh di server tersebut bisa diakses tanpa hambatan.

Tentu saja, semua orang mengharapkan kinerja server maksimal, alias uptime 100%. Namun sayangnya, ini merupakan hal mustahil. Loh, kenapa begitu? Jawabannya ada di poin penyebab downtime. Yuk scroll ke bawah!

Baca juga: Cara Cek Website Down atau Tidak

Penyebab Down Time

Ada beberapa penyebab downtime yang mengakibatkan server hosting tidak bisa beroperasi secara maksimal, seperti:

  • Kualitas Server Hosting Payah – Sebagai perangkat yang harus bekerja nonstop, pemilihan server adalah hal yang wajib diperhatikan. Sebab jika kualitas server yang digunakan buruk, maka hal tersebut akan berdampak pada terjadinya downtime.
  • Server Terkena Serangan – Ada banyak sekali serangan cyber crime yang mengincar server, seperti malware, brute force, dan DDoS. Jika tidak ditangani dengan baik, maka serangan tersebut dapat mengakibatkan server downtime.
  • Terjadi Gangguan Listrik – Server hosting ditempatkan di lokasi fisik yang disebut data center, dan disuplai oleh tenaga listrik. Namun jika data center terkena gangguan listrik, otomatis server beserta isinya offline dan terjadilah downtime.

Selain tiga poin di atas, sebenarnya masih banyak hal yang membuat server website down. Selengkapnya bisa Anda simak di artikel penyebab website down dari kami.

Baca juga: Penyebab Website Lambat

Cara Menghitung Downtime

Setelah menyimak penjelasan downtime dan penyebabnya, barangkali Anda penasaran bagaimana mengetahui  downtime rate? Tenang, menghitung downtime adalah hal yang mudah, kok. Siapkan kalkulator Anda dan mari mulai!

Pertama, jika Anda ingin mengetahui persentase downtime, gunakan rumus berikut:

Persentase downtime = Periode down time (dalam jam) / Total jam dalam setahun x 100%

Sebagai contoh, jika dalam setahun terjadi downtime selama 24 jam, maka persentase downtime adalah:

24 / 8760 x 100% = 0.27%

Kedua, jika persentase downtime sudah diketahui, tapi Anda ingin menghitung periode downtime, maka rumusnya adalah:

Periode downtime = Persentase down time / 100% x Total jam dalam setahun

Contoh kasusnya, apabila persentase downtime dalam setahun adalah 0.1%, maka periode downtimenya adalah:

0.1% / 100% x 8760 = 8.76 jam, atau sekitar 8 jam 45 menit

Nah, bagaimana jika yang diketahui adalah persentase uptime? Gampang, Anda tinggal mengurangi uptime untuk mendapatkan downtime rate, seperti contoh berikut:

Jika persentase uptime adalah 99.95% maka down time rate-nya adalah 100% – 99.95% = 0.05%. Setelahnya, Anda bisa memakai rumus kedua untuk mengetahui periode downtime. Setelah dihitung, periode downtime adalah 4.38 jam atau setara 4 jam 22 menit.

Bagaimana, menghitung down time sama sekali tidak sulit, kan?

Baca juga: Cara Monitoring Server dengan Uptime Robot

Tips Mencegah Downtime

Bagi pemilik website, mungkin downtime adalah sesuatu yang menakutkan. Meski begitu, ia sebenarnya masih bisa diminimalisasi, kok. Terutama, jika Anda mempraktikkan tips mencegah downtime berikut:

1. Menggunakan Arsitektur Server Andal

Mengingat downtime adalah kondisi yang menimpa server, maka tips mencegah downtime yang utama pastinya yaitu memilih server hosting yang andal. Tapi tunggu dulu, apa sih kriteria server yang tahan banting itu?

Setidaknya ada dua, yakni tersusun atas komponen hardware yang canggih, serta mampu menahan gempuran serangan berbahaya. Untungnya, Niagahoster mengadopsi server yang sesuai dengan kriteria di atas.

spesifikasi hardware niagahoster downtime adalah

Hal ini terbukti dari spesifikasi hardware server Niagahoster. Kombinasi dari Processor 2.40 GHz 40 Core Intel Xeon, RAM 256 GB DDR4 Memory, serta SSD Raid-10 Disk System sanggup menyuguhkan performa server bebas downtime.

Selain itu, arsitektur server yang dipakai juga terbukti ampuh menghalau serangan DDoS, yang mana bisa merusak server dan menyebabkan website down. Bagian ini bisa Anda pelajari di artikel bagaimana Niagahoster menangkal serangan DDoS.

Baca juga: Kenapa Pilih Niagahoster? Berikut Fakta & Keuntungan yang Anda Peroleh!

2. Memakai Data Center Terbaik

Selain teliti memilih server, Anda juga wajib memperhatikan lokasi data center. Sebab, percuma jika arsitektur server sudah oke, tapi ia dititipkan di data center yang salah. Misalnya di lokasi rawan bencana, gangguan listrik, atau tindakan kriminal.

data center niagahoster

Dari sekian banyak opsi yang tersedia di pasaran, Niagahoster menggandeng data center tier 4 dari Data Center Indonesia atau DCI. Bagi yang belum tahu, tier 4 adalah tingkatan tertinggi dari teknologi data center.

Dibanding pendahulunya, data center tier 4 dibekali beberapa keunggulan. Sebut saja, berada di lokasi yang aman dan minim bencana, fasilitas data center yang dijaga sangat ketat, serta pasokan listrik dan internet yang selalu tersedia.

Untuk lebih lengkapnya, silakan mampir ke artikel keunggulan data center Niagahoster.

3. Memilih Layanan Hosting yang Tepat

Setelah memilih arsitektur server dan lokasi data center terbaik, sekarang waktunya berlangganan jenis layanan hosting yang tepat. Jika selama ini downtime adalah masalah Anda, maka menggunakan Cloud Hosting bisa menjadi solusi.

Cloud Hosting adalah inovasi terbaru di industri hosting, di mana website Anda ditempatkan tidak hanya di satu server, melainkan di banyak server sekaligus. Nah, server-server tersebut akan membentuk cluster dan terhubung melalui jaringan internet.

penyebab server downtime tips mencegah down time

Salah satu keunggulan Cloud Hosting, seperti yang dimiliki Niagahoster, terletak pada ketersediaan server. Jika salah satu server bermasalah, masih ada server lain yang bisa diandalkan. Sehingga, kejadian server down time bisa ditekan di level minimal.

Bagi Anda yang tertarik menyimak kelebihan Cloud Hosting dibanding hosting kebanyakan, Anda bisa berkunjung ke artikel Cloud Hosting vs Traditional Hosting.

Sampai di sini, Anda sudah belajar apa itu downtime, penyebab dan cara menghitung server downtime, serta tips mencegah down time. Tapi jangan beranjak dulu, karena masih ada satu informasi penting di poin setelah ini!

Pakai Hosting Terbaik, Bebas Server Downtime!

Downtime adalah masalah server yang bikin repot semua yang mengalaminya. Untungnya di artikel ini, Anda telah memahami semua tentang down time. Mulai dari penyebab hingga tips menghindari server downtime.

Lebih untungnya lagi, semua tips mencegah downtime yang sudah kami sampaikan di atas bisa Anda terapkan cukup dengan berlangganan layanan di website Niagahoster, terutama Cloud Hosting. Sebab, layanan ini dibekali sederet keunggulan menarik da

Sebut saja, teknologi Lightweight Virtual Environment untuk menjamin kinerja server lebih stabil, Throttle Usage guna mencegah server overload, serta Proactive Defense yang secara otomatis melindungi server dari berbagai serangan berbahaya.

Tak lupa, ada juga jaminan Uptime 99.995% untuk memastikan kinerja server dan website Anda selalu prima. Intinya, Cloud Hosting Niagahoster adalah solusi tepat bagi Anda yang sudah lelah menghadapi downtime. Yuk beralih sekarang!

Ariffud Muhammad Ariffud is a Technical Content Writer with an educational background in Informatics. He has extensive expertise in Linux and VPS, authoring over 200 articles on server management and web development. Follow him on LinkedIn.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *