Mengelola server website tentunya bukan pekerjaan mudah. Kabar baiknya, Anda tidak perlu melakukan semua hal teknis secara manual berkat cron job.
Fitur yang ada di sistem operasi Linux ini memungkinkan Anda untuk melakukan otomasi perintah di server dengan mudah. Penasaran dengan cara penggunaannya?
Di artikel ini, Anda akan belajar pengertian, perintah dasar, dan syntax cron job. Selamat membaca!
Cron adalah tool di sistem operasi berbasis UNIX (Linux, Ubuntu, dan lain-lain) yang berfungsi untuk menjalankan task atau script secara otomatis.
Oleh karena itu, cron job adalah sebutan penggunaan cron untuk menjadwalkan task di waktu yang sudah ditentukan secara berulang kali.
Pada penggunaannya, cron job tidak hanya dapat dimanfaatkan untuk backup, pemeliharaan server, dan keperluan teknis hosting saja. Bagi pemilik blog misalnya, fitur ini juga dapat digunakan untuk memeriksa broken link secara berkala atau mengirim pesan ke subscriber.
Lalu, sebenarnya bagaimana cara menggunakan cron? Mari mulai mempelajari pengoperasian dasarnya di bagian selanjutnya.
Untuk menggunakan cron, Anda harus mengetikkan perintah tertentu. Berikut ini adalah perintah-perintah dasar yang perlu Anda ketahui.
Setiap cron job diwakili oleh sebuah file crontab. Nah, gunakan perintah crontab
untuk membuat file crontab baru.
Perintah crontab -e
digunakan untuk mengedit sebuah file crontab. Jika belum ada file apapun, perintah ini otomatis membuat crontab baru.
Seperti perintah tadi, crontab -u berfungsi untuk mengedit file crontab. Namun, kali ini crontab yang diedit adalah milik user lain di server Anda.
Oleh karena itu, crontab -u harus diikuti oleh username yang file crontab-nya ingin Anda ubah. Misalnya: crontab -u sydtest -e
Berhubung ini adalah perintah yang hanya dapat dilakukan administrator, jangan lupa ketikkan perintah sudo su
sebelum crontab -u
.
Perintah crontab -l
ini digunakan untuk membuka file crontab dan menampilkan isinya.
Gunakan perintah crontab -r
ini untuk menghapus sebuah file crontab.
Kegunaan crontab -i
sama dengan crontab -r, tapi perintah ini menampilkan pertanyaan ya/tidak sebelum file dihapus.
Baca Juga: 50+ Perintah Dasar Linux yang Wajib Diketahui
Setiap file crontab terdiri dari dua komponen, yaitu waktu dan perintah. Format waktunya memiliki lima field:
Selain angka, ada juga beberapa simbol yang digunakan dalam pengoperasian cronjob:
Nah, mari perhatikan contoh-contoh penulisan syntax cron job di bagian selanjutnya agar Anda semakin paham.
Baca Juga: Curl Command: Pengertian dan Penggunaannya
Anda sudah mengenali komponen-komponen dalam syntax cron job, bukan? Sekarang mari lihat kegunaannya dalam contoh-contoh berikut ini.
Perintah | Arti |
0 7 * * * /root/backup.sh | Melakukan backup setiap pukul 7 pagi setiap hari. |
20-50/10 11 * * * /home/user/script.sh | Menjalankan script sepuluh menit sekali dari jam 11.20 hingga 11.50 setiap hari. |
* * * 1,2,5 * /bin/script.sh | Menjalankan script setiap hari di bulan Januari, Februari, dan Mei. |
0 6,18 * * * /bin/backup.sh | Melakukan backup setiap hari pada pukul 6 pagi dan 6 malam. |
0 8 1 */3 * /home/user/script.sh | Menjalankan script di tanggal pertama setiap tiga bulan pada pukul 8 pagi. |
* * 5L * * /root/script.sh | Menjalankan script setiap hari Jumat terakhir setiap bulannya. |
* * 3#5 7 * /root/backup.sh | Melakukan backup setiap hari rabu di minggu ke lima setiap bulan Juli. |
Demikianlah pengenalan cron job. Cara menggunakannya mudah, bukan?
Dengan cron job, Anda dapat menjalankan berbagai jenis task dalam server secara otomatis. Yang diperlukan hanya membuat file crontab dan menuliskan perintah dengan cara yang telah dibahas di artikel ini. Jangan lupa untuk menentukan waktunya dengan tepat, ya?
Jika Anda punya pertanyaan seputar cron job, jangan sungkan untuk meninggalkan komentar pada kolom yang tersedia di bawah artikel ini.
Dapatkan beragam artikel tutorial, insight dan tips menarik seputar dunia online langsung melalui email Anda. Subscribe sekarang dan raih kesuksesan bersama kami!
Apakah website Anda menggunakan framework laravel dan saat ini tidak bisa diakses karena HTTP error 500? Lalu, bagaimana cara mengatasi…
Tahukah Anda kalau rata-rata sesi Googling itu perlu waktu sampai 10 menit? Bahkan, bisa lebih lama lagi kalau hasil yang…
Sejak pandemi COVID-19 melanda Indonesia di awal tahun 2020, mulai banyak pebisnis yang beralih ke online. Tercatat di pertengahan tahun…
Jika Anda sedang belajar coding, Anda pasti sudah tak asing dengan yang namanya framework. Saat ini hampir semua framework populer,…
Ingin punya pengunjung website dari seluruh dunia tapi tidak tahu caranya? Coba dulu setting CDN QUIC.cloud di WordPress dan gaet…
Apa kabar website Anda? Sudah aman? Pastikan keamanan website dengan cara instal SSL di hosting. Di artikel ini, Anda akan…