Yasin K Yasin K is a Technical Content Writer for Niagahoster Blog. Other words are unimportant things you will never need to know. Let the content speak for itself :)

Cara Menonaktifkan Google AMP di WordPress

4 min read

Featured image cara menonaktifkan Google AMP

Belum lama ini banyak blogger dan pemilik website yang dulunya menggunakan Google AMP mulai menonaktifkannya dengan berbagai alasan; tidak berpengaruh dengan SEO dan fungsionalitas website tidak sempurna.

Meskipun pada awalnya proyek AMP mengklaim bisa meningkatkan performa dan kualitas user-experience, kenyataannya ada banyak potensi isu yang muncul.

Pada artikel ini, kami akan menunjukkan kepada Anda bagaimana cara menonaktifkan Google AMP di WordPress dan mengatur redirect supaya tidak mempengaruhi SEO. Semoga hal ini dapat membantu Anda meningkatkan pengunjung yang berinteraksi dengan konten Anda.

Sekilas Mengenai Google AMP

Banner plugin AMP

Accelerated Mobile Pages (AMP) adalah sebuah proyek open source yang mengklaim dapat meningkatkan user-experience di perangkat mobile.

Google AMP bertugas untuk memberikan halaman dengan HTML dan JavaScript seminimal mungkin. Cara ini memungkinkan konten disimpan ke dalam Google AMP Cache. Hal ini membuat Google dapat menggunakan cache untuk user yang mengakses link melalui hasil pencarian.

Kenapa Anda perlu menonaktifkan Google AMP di WordPress?

Namun, implementasi AMP tidak mudah. Ada beberapa potensi masalah yang muncul ketika menggunakan AMP. Permasalahan ini membuat pemilik website, blogger, dan penerbit online memutuskan untuk tidak menggunakan AMP.

Sebagai contoh, Alex Kras –seorang blogger dan penulis di Hacker Noon– menuliskan alasan kenapa memutuskan untuk menonaktifkan Google AMP di website miliknya. Alex juga menuliskan apa yang terjadi selama satu bulan setelah menonaktifkan Google AMP.

Menurutnya, karena Google AMP meminimalkan fungsi Javascript, ini membuat beberapa fitur website tidak dapat berjalan secara maksimal. Selain itu, website yang menggunakan AMP ketika mengklik sebuah gambar atau tautan, Google AMP akan melanjutkan pencarian ke Google, bukan mengarah ke website yang sama.

Selain permasalahan yang dialami oleh Alex Kras, berikut ini beberapa alasan yang membuat influencer, blogger, atau developer menonaktifkan Google AMP di website mereka.

1. Menurunkan Tingkat Konversi

AMP menggunakan HTML/JS yang restriktif (sangat terbatas). Pemilik website tidak dapat berbuat banyak untuk menarik pengunjung melakukan subscribe, mengisi contact form, dan membeli produk.

Baca juga: Apa Itu Conversion Rate dan Cara Optimasinya

2. Pengguna Seluler Terbatas

AMP tidak menampilkan menu navigasi website Anda, sidebars, atau konten lain. Hal ini menyebabkan menurunnya pageviews pengunjung dari perangkat mobile.

Salah satu faktor yang mempengaruhi menurut beberapa pakar user experience adalah tombol ‘close’ yang terletak di atas tampilan AMP. Tombol ini mendorong pengunjung untuk kembali ke mesin pencarian Google dan mencari topik yang sama di samping membaca artikel Anda.

3. Interaksi User Rendah

Banyak website mengembangkan interaksi penggunanya, seperti tombol untuk membagikan ke akun sosial media, widget, user rating, komentar, dan masih banyak lagi. Google AMP membuat hal ini menjadi lebih sulit karenatampilan AMP membatasinya.

Baca juga: 20 Cara Jitu Meningkatkan Traffic Website Hingga 2x Lipat

Cara Menonaktifkan Google AMP di WordPress Tanpa Mempengaruhi SEO

Googlebot menemukan halaman AMP menggunakan tautan rel=”amphtml” dari header website.

Maka dari itu, untuk menonaktifkan Google AMP, Anda harus menginformasikan kepada Google (Googlebot) bahwa website Anda tidak mempunyai halaman AMP. Hal ini akan membuat Google membatalkan pengindeksan halaman website, sementara dengan mengaktifkan plugin AMP, website tetap menyajikan halaman AMP untuk pengunjung.

Namun ada kemungkinan Google menganggap halaman AMP sebagai duplikat URL. Supaya hal ini tidak terjadi, langkah yang perlu dilakukan adalah menggunakan NOINDEX untuk menghapus halaman AMP dari pencarian Google.

Jadi secara sederhana untuk menonaktifkan Google AMP di WordPress tanpa mempengaruhi SEO yang perlu Anda lakukan, yaitu:

  1. Menghapus tautan rel=”amphtml” dari halaman non-amp.
  2. Mengatur NOINDEX untuk halaman AMP.

Bagaimana caranya?

Anda dapat mengikuti panduan kami di bawah ini untuk melakukannya.

Langkah 1 – Menghapus Baris Kode rel=”amphtml”Menggunakan Plugin Real Time Find and Replace

Cara yang paling mudah untuk menghapus tautan rel=”amphtml” di WordPress adalah menggunakan Plugin Real Time Find adn Replace. Plugin ini mempunyai fitur RegEx. RegEx memungkinkan Anda untuk mencocokan string dan menggantinya dengan nilai yang Anda inginkan.

Jadi Anda hanya perlu memindai markup AMP (rel=”amphtml”) di halaman HTML WordPress, kemudian menghapusnya dengan menggunakan RegEx.

Untuk menghapus tautan rel=”amphtml” dari head, gunakan beberapa langkah di bawah ini:

Catatan! Kami sarankan untuk melakukan backup terlebih dahulu untuk mengantisipasi jika terjadi masalah ketika melakukan proses editing atau masalah di kemudian hari.

  • Install dan aktifkan Real-Time Find dan Replace. Ini adalah plugin yang sangat berguna untuk Anda. Plugin ini memungkinkan Anda secara dinamis mengganti kode dan teks dari tema maupun plugin lain dengan kode dan teks yang Anda pilih sebelum halaman website dikirimkan ke browser.
Plugin Real-Time Find and Replace
  • Setelah Anda mengaktifkan plugin ini. Buka halaman “Tools » Real-Time Find and Replace”.
  • Check Use Regex.
  • Pada kolom Find, ketikan ‘<link rel=”amphtml” href=”(.+)” >’ –tanpa tanda petik. Pastikan teks yang Anda ketikan sama dan sudah benar. Lakukan pengecekan berulang sampai Anda benar-benar yakin jika teks yang Anda masukan sudah benar.
  • Biarkan kolom Replace tetap kosong. Replace kosong berarti mengganti teks yang dicari dengan kosong atau berarti menghapusnya.
Pengaturan plugin Real-Time Find and Replace
  • Langkah terakhir, klik Update Setting setelah Anda memastikan semua isian diisi dengan benar.

Plugin Real-Time Find and Replace pada dasarnya mencari dan mengganti aturan yang dijalankan setelah WordPress menghasilkan halaman, tetapi sebelum dikirimkan ke browser pengguna. Plugin ini juga sangat aman karena tidak mengubah konfigurasi apapun di database.

Jika Anda seorang developer, Anda dapat mencari dan mengganti secara manual tautan AMP. Anda juga dapat melakukan pengubahan jangka panjang melalui database. Namun skenario pada artikel ini dapat bekerja dengan baik untuk menghapus kode AMP ketika Google melakukan proses re-indexing. Ini juga berarti Anda dapat melakukan sendiri tanpa bantuan seorang developer.

Apapun cara yang Anda ambil, kami tetap menyarankan Anda untuk melakukan backup terlebih dahulu sebelum Anda melakukannya.

Langkah 2 – Mengatur NOINDEX untuk Halaman AMP

Anda pada langkah pertama sudah berhasil memutuskan hubungan antara Google dengan halaman AMP website. Langkah selanjutnya adalah mencegah Google untuk menganggap halaman AMP sebagai duplikat URL utama. Jadi langkah ini adalah langkah penting yang perlu Anda ikuti.

  • Install AMP for WP kemudian aktifkan.
Plugin AMP for WP
  • Buka pengaturan plugin AMP for WP.
  • Arahkan ke menu SEO.
Pengaturan plugin AMP for WP
  • Tambahkan meta code di bawah ini pada bagian section.
    <meta name=”robots” content=”noindex,follow”/>
  • Jangan lupa klik “Save Changes” untuk menerapkan pengubahan yang sudah dilakukan.

Proses ini tidak akan memberikan pengaruh pada halaman non-AMP Anda.

Baca juga: Cara Setting Robot TXT di WordPress

Mempercepat Proses De-Indexing Halaman AMP

Anda dapat menunggu sampai Google melakukan indexing kembali website Anda. Namun Anda juga dapat mempercepat proses de-indexing dengan menggunakan Google Search Console.

  • Buka “Google Search Console » Sitemaps”
Menu sitemap di Google Search Console
  • Masukan URL Sitemaps, kemudian klik tombol “Submit”.
  • Tunggu empat hari sampai dengan satu minggu untuk Google melakukan NOINDEX halaman AMP Anda.
  • Setelah itu, Anda dapat menonaktifkan dan menghapus plugin AMP di WordPress Anda.

Cara Mengecek Status NOINDEX AMP

Status NOINDEX AMP dapat Anda cek juga menggunakan Google Search Console.

  1. Akses menu Accelerated Mobile Pages.
  2. Pilih Property dan Anda akan melihat tampilan status NOINDEX AMP website Anda. Jika ada masalah dengan proses indexing, Anda juga dapat melihatnya di halaman ini. Melalui halaman ini Anda juga dapat melihat waktu ketika Anda menggunakan AMP dan setelah Anda menonaktifkan Google AMP.

Baca juga: Panduan Lengkap Google Search Console

Penutup

Google AMP dapat mempengaruhi performa website Anda. Namun bukan performa yang membaik, di beberapa website justru menunjukkan penurunan performa ketika menggunakan Google AMP. Kami menyarankan Anda untuk melakukan testing terlebih dahulu supaya mengetahui dampak yang pasti Google AMP terhadap website Anda, sebelum memutuskan untuk menonaktifkan AMP di website Anda.

Semoga artikel cara menonaktifkan Google AMP ini dapat dimengerti dengan mudah. Di dalam penerapannya terkadang ada permasalahan tidak terduga yang muncul. Jangan sungkan untuk menanyakan kepada kami dengan meninggalkan komentar melalui form di bawah.

Yasin K Yasin K is a Technical Content Writer for Niagahoster Blog. Other words are unimportant things you will never need to know. Let the content speak for itself :)

2 Replies to “Cara Menonaktifkan Google AMP di WordPress”

  1. kalo saya pake plugin “AMP” gimana ya? bukan seperti contoh diatas plugin “AMP for WP”? apakah saya harus install AMP for WP atau gimana?

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *