Aldwin Nayoan Aldwin is a content writer at Niagahoster. Specializing in web hosting and WordPress, he is eager to help people uplevel their business on the internet. Apart from being a tech junkie, Aldwin likes fiction and photography.

8+ Cara Mempercepat Loading Website dan Blog Anda (Beserta Video)

10 min read

Featured image cara mempercepat loading website

Waktu adalah uang. Anda pasti sudah sering mendengar pepatah itu, bukan?

Nah, pepatah tersebut juga berlaku di ranah bisnis online. Semakin cepat loading website Anda, semakin banyak pula orang yang senang membeli di tempat Anda.

Itulah mengapa artikel ini akan membantu Anda berbagai cara untuk mempercepat loading website dan blog. Tapi, sebelum masuk ke pembahasan utama, mari kita lihat dulu alasan mengapa Anda perlu mempercepat loading website Anda!

Mengapa Anda Perlu Mempercepat Loading Website Anda?

Menurut penelitian Google, 53 persen pengunjung akan meninggalkan website Anda jika loadingnya lebih dari tiga detik.

Selain itu, masih ada pengaruh lain dari kecepatan website yang lambat, seperti:

  • 79 persen konsumen yang tidak puas dengan pengalaman mereka ketika mengakses website dan tidak ingin kembali lagi.
  • 49 persen di antara mereka kehilangan kepercayaan pada bisnis Anda.
  • 44 persen di antaranya memberitahukan kekecewaan mereka ke orang lain. Semakin banyak yang tidak percaya dengan kualitas bisnis Anda, semakin sulit memasarkannya.

Nah, dari beberapa statistik tersebut, dapat disimpulkan bahwa kecepatan loading website yang ideal adalah di bawah tiga detik. Semakin cepat pun semakin baik jika tujuan website untuk bisnis.

Tak hanya itu, kecepatan loading website merupakan salah satu faktor ranking Google. Jika website Anda lambat, meningkatkan peringkatnya di Google jadi sulit. Alhasil, Anda tidak bisa mendatangkan banyak traffic ke website.

Oleh karena itu, tidak heran kalau meningkatkan kecepatan loading website merupakan salah satu cara terbaik untuk optimasi mesin pencari (SEO), utamanya pada strategi optimasi SEO on page. Lalu, apa saja yang membuat blog atau website jadi lambat? Mari bahas di bagian selanjutnya!

5 Faktor Penyebab Website Lambat

Di bagian ini, kami akan membahas seberapa jauh hal-hal tersebut mempengaruhi kecepatan loading website. Berikut di antaranya:

1. Server Web Hosting yang Lambat

1 memilih hosting yang baik adalah salah satu cara mempercepat loading website

Apabila jenis server yang digunakan website Anda memiliki performa yang buruk, kecepatan loadingnya pun tidak akan optimal. Lalu, jenis server apa yang sebaiknya Anda gunakan?

Saat ini, Apache dan NGINX merupakan dua jenis server web hosting yang umumnya ditawarkan. Namun, perlu Anda ketahui bahwa popularitas keduanya mulai kalah dengan server LiteSpeed.

Perubahan ini disebabkan oleh kecepatan server yang ditawarkan LiteSpeed. Sebuah riset menunjukkan bahwa Litespeed server 84 kali lebih cepat dari Apache dan 12 kali lebih cepat dari NGINX.

2. Tema yang “Berat”

Banyak orang yang ingin websitenya terlihat mewah. Maksudnya, website dengan berbagai elemen visual yang dianggap menarik, termasuk header berukuran besar, slider, dan widget.

Namun, Anda perlu menghindari tema yang menawarkan hal-hal tersebut untuk website bisnis. Semakin kompleks halaman website Anda, semakin lama pula loadingnya. Apalagi jika pengunjung mengaksesnya dari browser ponsel dan koneksinya tidak begitu bagus.

Inilah alasan mengapa Anda harus memilih tema website SEO friendly yang berpenampilan sederhana, tetapi masih mampu menarik minat pengunjung.

Baca Juga: 5+ WooCommerce Themes Terbaik 2020

3. Terlalu Banyak Plugin

Plugin memudahkan Anda untuk menambahkan fitur di website. Dari yang sederhana seperti tombol share ke media sosial dengan plugin share, hingga yang kompleks seperti page builder dan checkout pembelian.

Nah, sesederhana apapun, plugin memakan bandwidth server. Ditambah lagi jika plugin yang Anda gunakan tidak update atau kompatibel dengan versi CMS. Hal tersebut akan semakin memperlambat performa website.

Karena alasan di ataslah Anda harus menginstall plugin yang selalu update. Selain itu, perhitungkan juga plugin apa saja yang betul-betul diperlukan. Jangan sampai ada terlalu banyak plugin di website Anda.

Baca Juga: 10+ Plugin WooCommerce Terbaik untuk Toko Online Anda

4. Terlalu Banyak Iklan di Website Anda

Iklan memang merupakan salah satu penghasilan tambahan banyak pemilik website. Namun, sebaiknya Anda tidak memasang terlalu banyak iklan di website.

Selain karena tidak sedikit orang yang merasa terganggu dengan iklan di website, jumlah banner pemasaran yang terlalu banyak tentu memperlambat loading.

2 mempercepat loading website karena terlalu banyak iklan

Pasalnya, setiap iklan yang ditampilkan di website memerlukan HTTP request. Jika ada terlalu banyak proses request yang terjadi saat pengunjung mengakses sebuah halaman, server akan kewalahan.

5. Ukuran Database Terlalu Besar

Sesuai namanya, database adalah tempat untuk menyimpan berbagai data website, antara lain:

  • Username
  • Password
  • Posting
  • Komentar
  • Kategori posting
  • Plugin

Nah, data tersebut pastinya menumpuk dengan berkembangnya website Anda. Untuk itu, Anda harus rajin mengecek daftar posting yang sudah masuk trash atau plugin yang sudah dinonaktifkan. Jika ada, hapus posting atau plugin secepatnya untuk mengurangi ukuran database.

Kelima hal tadi hanyalah sebagian faktor yang memperlambat website. Untuk mengetahui alasan-alasan lainnya, simak artikel penyebab website lambat.

Cara Cek Kecepatan Website Menggunakan Alat Gratis

Anda tidak perlu takut untuk mengeluarkan biaya agar dapat memeriksa kecepatan website. Untungnya, saat ini ada beberapa tool cek kecepatan website gratis nan berkualitas. Pingdom adalah salah satunya.

3 halaman untuk cek kecepatan website

Cara menggunakan tool ini sangat sederhana. Di halaman utama website Pingdom, Anda akan melihat dua kolom. Di kolom sebelah kiri, ketikkan URL website Anda.

Lalu, klik kolom sebelah kanan untuk menentukan lokasi tes kecepatan. Kami sarankan Anda memilih lokasi yang paling dekat.

Jika sudah, klik tombol Start Test di sampingnya untuk melakukan tes. Hasil dari tes ini akan muncul dalam hitungan detik, jadi Anda tidak perlu menunggu lama.

Hasil tes Pingdom pun cukup mudah dipahami bagi pemilik website yang tidak menguasai aspek-aspek teknis.

Sebelum melakukan tes dengan Pingdom, Anda juga perlu mengingat bahwa tool ini tidak sempurna. Hasil tes dapat berubah-ubah meskipun Anda tidak melakukan apapun terhadap website.

Selain Pingdom, Anda juga masih dapat menggunakan tool kecepatan website lainnya. Contohnya Google PageSpeed Insights, GTMetrix, dan Chrome DevTools.

Nah, setelah mengetahui cara mengecek kecepatan website, apa saja yang dapat Anda lakukan untuk mengoptimalkannya? Simak di bagian selanjutnya!

8+ Cara Mempercepat Loading Website Anda

Tergantung pada hasil tes kecepatan loading website, Anda tidak perlu melakukan semua cara optimasi yang dibahas di bagian ini.

Namun, tidak ada salahnya jika Anda ingin mencobanya satu per satu agar loading website semakin cepat. Berikut adalah daftar cara untuk mempercepat loading website atau blog Anda:

  1. Optimasi gambar
  2. Aktifkan Gzip compression
  3. Aktifkan caching
  4. Hapus plugin yang tidak digunakan
  5. Batasi jumlah postingan per halaman
  6. Gunakan embed untuk video
  7. Lakukan leverage browser caching
  8. Gunakan CDN
  9. Update WordPress secara Berkala

Mari kita bahas masing-masing caranya!

1. Optimasi Gambar

Cara mempercepat loading website yang pertama adalah dengan optimasi gambar. Anda boleh mengunggah banyak gambar ke website. Lagipula, website yang minim elemen visual juga tidak terlihat menarik di mata pengunjung.

Hanya saja, Anda harus ingat untuk mengoptimasi setiap file gambar yang dimasukkan ke website.

Bagaimana caranya? Salah satunya adalah dengan menggunakan file berjenis JPEG. Dibandingkan PNG, ukuran file tersebut cenderung lebih kecil.

4 Website TinyPNG

Selain itu, Anda juga harus mengecilkan ukuran gambar dengan tool seperti TinyJPG. Ukuran file JPEG yang umumnya kecil, masih dapat dikurangi lagi dengan teknik ini.

2. Aktifkan Gzip Compression

Gzip compression adalah cara untuk mengkompres ukuran file-file website Anda, termasuk CSS, HTML, JavaScript, dan XML. Dengan mengaktifkannya, resource server yang digunakan website Anda otomatis berkurang.

Untuk mengaktifkan Gzip compression, Anda perlu dua hal, yaitu:

  • Akses cPanel
  • Akses file manager di cPanel

cPanel adalah panel kontrol atas server web hosting yang Anda gunakan. Biasanya, username dan passwordnya diberikan ketika Anda membeli layanan hosting.

Setelah masuk ke Dashboard cPanel, cari dan klik File Manager.

5 Menu file manager di cPanel

Kemudian, buka folder public_html dan cari file .htaccess. Jika Anda tidak dapat menemukan file tersebut, kemungkinan besar ia tersembunyi.

Untuk menampilkan file .htaccess, klik tombol settings di pojok kanan atas halaman.

6 Menu settings file manager cPanel untuk mempercepat loading website

Setelah menu muncul, klik checkbox Show hidden files seperti yang ditunjukkan di bawah ini. Kemudian, klik Save.

6-1 show hidden files

Kini file .htaccess seharusnya sudah muncul. Klik kanan pada file tersebut, lalu pilih Edit. Di dalam file tersebut, tambahkan kode di bawah ini untuk mengaktifkan Gzip compression.

<IfModule mod_filter.c>
<IfModule mod_deflate.c>
 AddOutputFilterByType DEFLATE “application/atom+xml” \
 “application/javascript” \
 “application/json” \
 “application/ld+json” \
 “application/manifest+json” \
 “application/rdf+xml” \
 “application/rss+xml” \
 “application/schema+json” \
 “application/vnd.geo+json” \
 “application/vnd.ms-fontobject” \
 “application/x-font-ttf” \
 “application/x-javascript” \
 “application/x-web-appmanifest+json” \
 “application/xhtml+xml” \
 “application/xml” \
 “font/eot” \
 “font/opentype” \
 “image/bmp” \
 “image/svg+xml” \
 “image/vnd.microsoft.icon” \
 “image/x-icon” \
 “text/cache-manifest” \
 “text/css” \
 “text/html” \
 “text/javascript” \
 “text/plain” \
 “text/vcard” \
 “text/vnd.rim.location.xloc” \
 “text/vtt” \
 “text/x-component” \
 “text/x-cross-domain-policy” \
 “text/xml”
</IfModule>
</IfModule>

Jika sudah, simpan file .htaccess.

3. Aktifkan Caching

Caching adalah proses penyimpanan data halaman website secara sementara di browser. Dengannya, browser tidak perlu berulang kali meminta data dari halaman yang diakses, kecuali cache-nya dihapus. Otomatis, semakin sedikit resource server yang digunakan.

7 Plugin LiteSpeed Cache

Aktivasi caching pun tidak sulit. Anda cukup menggunakan plugin seperti LiteSpeed Cache. Untuk mempelajari cara setup dan penggunaannya, Anda bisa menyimak artikel kami tentang plugin ini.

Baca Juga: Brotli: Ini Dia Teknik Kompresi untuk Website Lebih Cepat

4. Hapus Plugin yang Tidak Digunakan

Menghapus plugin yang tidak dipakai juga merupakan salah satu cara mempercepat loading website. Kemudahan yang diberikan plugin memang menggiurkan. Tidak jarang yang ingin menginstall berbagai macam plugin di websitenya.

Namun, sesuai yang dibahas di bagian penyebab website lambat tadi, jumlah plugin berpengaruh terhadap kecepatan loading. Tidak hanya plugin aktif, tapi juga yang tidak aktif.

Nah, jika sudah punya banyak plugin, Anda perlu menimbang-nimbang manfaatnya. Gunakan yang paling dibutuhkan, kemudian nonaktifkan dan hapus yang lainnya.

5. Batasi Jumlah Postingan di Halaman Utama Blog

Jika website Anda memiliki blog, barangkali Anda ingin menampilkan banyak posting di halaman utamanya. Tentunya agar pengunjung makin betah di website tersebut.

Sayangnya, ini akan memperlambat loading halaman utama blog. Agar posting yang ditampilkan tidak terlalu banyak, Anda perlu mengubah pengaturan WordPress.

Caranya, klik Settings > Reading di sidebar WordPress. Perhatikan gambar di bawah ini.

8 Pengaturan jumlah posting blog yang ditampilkan di halaman

Pada kolom di sebelah kanan teks Blog pages show at most, tentukan jumlah posting yang ingin ditampilkan. Jika sudah, klik tombol Save Changes di bagian bawah halaman.

Baca Juga: 5+ Cara Membuat Recent Post di Blog WordPress

6. Gunakan Embed untuk Video

Cara mempercepat loading website yang selanjutnya adalah dengan menggunakan embed. Embedding video adalah cara untuk menyajikan video tanpa mengunggahnya di website Anda. Alih-alih, Anda menggunakan video yang telah diunggah ke sebuah platform. Youtube dan Vimeo, contohnya.

Dibandingkan dengan menyimpan video di server website, cara ini jauh lebih praktis dan tidak membebani bandwidth.

Di editor Gutenberg WordPress, embed video sangat mudah. Anda tinggal memilih blok embed seperti pada gambar di bawah ini.

9 Blok embed video YouTube di editor Gutenberg WordPress

Kemudian, ketikkan URL video di kolom yang tersedia dan klik Embed.

10 Memasukkan URL video ke blok embed YouTube

Baca Juga: 3 Cara Embed Video Youtube di Website WordPress

7. Lakukan Leverage Browser Caching

Leverage browser caching sebenarnya mirip dengan aktivasi cache tadi. Namun, cara ini memungkinkan Anda untuk menentukan lamanya cache ada di browser pengunjung.

Agar dapat melakukan leverage browser caching, bukalah file .htaccess. Lalu, masukkan kode di bawah ini ke dalamnya.

## EXPIRES CACHING ##
<IfModule mod_expires.c>
ExpiresActive On
ExpiresByType image/jpg “access 1 year”
ExpiresByType image/jpeg “access 1 year”
ExpiresByType image/gif “access 1 year”
ExpiresByType image/png “access 1 year”
ExpiresByType text/css “access 1 month”
ExpiresByType application/pdf “access 1 month”
ExpiresByType text/x–javascript “access 1 month”
ExpiresByType application/x–shockwave–flash “access 1 month”
ExpiresByType image/x–icon “access 1 year”
ExpiresDefault “access 1 month”
</IfModule>
## EXPIRES CACHING ##

Seperti yang dapat Anda lihat, di samping masing-masing tipe file terdapat “access x year/month”. Gantilah x dengan durasi yang Anda inginkan.

Baca Juga: Cara Mengurangi TTFB untuk Mempercepat Loading Website WordPress

8. Gunakan CDN

CDN atau content delivery network adalah jaringan server yang terletak di berbagai negara. Fungsinya untuk mengirimkan konten-konten di website ke browser pengunjung dari server terdekat.

Dengan menggunakan CDN, beban server website akan berkurang dan loadingnya lebih cepat.

CDN sangat bermanfaat apabila pengunjung website Anda datang dari berbagai belahan dunia. Berkatnya, pengunjung dari Amerika Serikat tetap dapat mengakses website Anda yang servernya ada di Indonesia dengan cepat.

9. Update WordPress secara berkala

Salah satu penyebab website lambat yang kurang diperhatikan adalah versi WordPress. Setiap update CMS ini memberikan perbaikan performa. Oleh karena itu, cara ini juga dapat mempercepat loading website.

Ingin tahu cara mempercepat loading website lainnya? Download ebook gratis 20+ Tips Membuat WordPress Super Cepat, ya!

Mempercepat Loading Website Mobile vs Desktop: Mana yang Perlu Didahulukan?

Pengunjung website tentu tidak hanya datang dari browser desktop, tetapi juga mobile.

Bahkan, sebuah riset menunjukkan bahwa pada tahun 2018, 58 persen pengunjung website di Amerika Serikat datang dari perangkat mobile. Angka yang besar jika dibandingkan jumlah pengunjung website desktop pada tahun yang sama, yaitu 42 persen. Jumlahnya pun akan terus bertambah per tahunnya.

Dengan demikian, kini website mobile-friendly menjadi sebuah keharusan. Di samping itu, berikut ini adalah beberapa alasan lain website harus dioptimasi untuk akses mobile:

  • Perangkat mobile sudah menjadi tempat belanja — Banyak orang menggunakan perangkat mobile sebagai sarana untuk mencari kebutuhan mereka.
  • Google menyukai website mobile-friendly — Google menggunakan mobile-friendly sebagai salah satu faktor ranking. Artinya, website Anda harus mudah diakses di perangkat mobile agar mudah muncul di hasil pencarian.
  • Banyak website telah dioptimalkan untuk perangkat mobile80 persen website sudah mobile-friendly. Jika Anda tidak segera menyiapkan website untuk pengunjung dari perangkat mobile, mereka akan beralih ke website lain.

Nah, apakah website Anda sudah mobile-friendly? Anda dapat mengetahuinya dengan Mobile-Friendly Test dari  Google.

11 Website Mobile-Friendly Test Google untuk mempercepat loading website

Untuk menggunakan Mobile-Friendly Test ini, Anda cukup mengetikkan URL website. Tool tersebut akan mengakses file-file gambar, JavaScript, dan CSS di Website Anda untuk menentukan hasilnya.

Baca Juga: 11+ Kriteria Website Mobile-Friendly

4 Cara Mempercepat Loading Website Mobile-Friendly

Apabila ternyata website Anda belum mobile-friendly, Anda perlu melakukan optimasi tambahan. Selain kesembilan cara yang tadi telah dibahas, lakukan juga tips-tips berikut ini:

  • Install tema responsif
  • Hindari pop-up
  • Manfaatkan AMP
  • Tampilkan menu yang simpel

1. Install Tema Responsif

Sebelum tema responsif menjadi tren, pemilik website harus membuat dua versi desktop dan mobile untuk situsnya. Ada berbagai tema yang bisa Anda gunakan untuk mempercepat loading website Anda.

Otomatis, cara ini mengharuskan pemilik website untuk membuat redirect dari URL website desktop ke URL yang mobile. Meskipun sepele, sayangnya redirect juga berpengaruh terhadap kecepatan loading website.

Nah, tema responsif memberikan tampilan yang dapat beradaptasi untuk ukuran layar yang berbeda-beda. Dengannya, Anda cukup membuat satu versi website yang tampil rapi dan cepat dimuat. Baik di desktop maupun mobile.

Perlu Anda ingat bahwa tidak semua tema WordPress bersifat responsif. Untuk mencari tema responsif, Anda dapat klik Appearance > Themes di sidebar WordPress. Lalu, klik Add New.

12 Tombol untuk mencari tema WordPress supaya bisa mempercepat loading website

Di halaman pencarian tema, ketikkan kata kunci “responsive” di search bar. Anda akan menemukan ribuan tema responsif di sini.

13 Mencari tema responsif untuk website WordPress

2. Hindari Pop-up

Banner atau formulir pop-up memang sering digunakan di website desktop. Misalnya untuk promosi atau formulir email list.

Namun, penggunaan pop-up di website mobile perlu dihindari. Mengapa? Dengan layar perangkat mobile yang jauh kecil, kemunculan pop-up justru akan menutupi konten website. Dengan mengurangi pop-up, maka Anda bisa mempercepat loading website Anda.

Belum lagi kalau pop-up tersebut susah di-close. Bisa-bisa pengunjung terburu kesal dan meninggalkan website.

Baca juga: 8+ Plugin WordPress untuk Membuat Website Mobile Friendly

3. Manfaatkan AMP

AMP atau accelerated mobile pages adalah cara yang dianjurkan Google agar loading website mobile makin cepat.

Selain mengaktifkan caching di browser mobile, AMP memiliki beberapa fungsi lain, yaitu:

  • Membatasi resolusi gambar
  • Mengubah format gambar agar sesuai dengan tampilan perangkat mobile
  • Menurunkan kualitas gambar

Dengan demikian, AMP mengurangi ukuran halaman website secara signifikan. Selain loading jadi cepat, kuota internet pengunjung juga lebih hemat.

Agar lebih paham tentang optimasi fitur ini, simak juga panduan AMP kami.

4. Tampilkan Menu yang Simpel

Selanjutnya, cara mempercepat loading website yaitu dengan menggunakan menu yang simpel. Di website desktop, Anda dapat menampilkan banyak elemen website berkat resolusi layar yang besar. Contohnya seperti halaman utama blog Niagahoster, di mana Anda dapat melihat menu-menu navigasi, search bar, dan ikon link akun media sosial.

14 Tampilan desktop blog Niagahoster

Namun, layar perangkat mobile terlalu kecil untuk menampilkan berbagai elemen tersebut. Alhasil, Anda harus menyederhanakan menu website mobile. Contohnya seperti versi mobile dari blog Niagahoster di bawah ini.

15 Tampilan mobile blog Niagahoster

Di versi mobile ini, blog Niagahoster hanya menampilkan daftar posting. Headernya pun sangat kecil. Terdapat logo di tengah, satu tombol menu di pojok kiri, dan tombol search di pojok kanan. Semua menu navigasi yang tadi Anda lihat di versi desktop tersembunyi di dalam tombol ini.

Nah, trik menyederhanakan desain website ini dapat Anda contoh. Tidak hanya agar website mudah dipahami, tetapi juga untuk mempercepat loadingnya.

Selain keempat cara ini, masih ada kiat lainnya yang dapat Anda lakukan agar website optimal untuk perangkat mobile. Simak informasi lengkapnya di panduan membuat website mobile-friendly kami, ya!

Baca juga: 21 Cara Mempercepat Loading Website WordPress Anda

Siap Mempercepat Loading Website?

Anda sangat dianjurkan untuk mempercepat loading website. Tidak hanya agar website ramai pengunjung. Dengan meningkatkan kecepatan website, Anda juga dapat:

  • Mengkonversi lebih banyak calon konsumen
  • Meningkatkan pendapatan bisnis
  • Memastikan kenyamanan konsumen saat berada di website Anda
  • Membangun rasa percaya konsumen kepada bisnis Anda

Selain cara-cara di atas, ada satu cara lagi yang bisa membuat loading website Anda jauh lebih kencang, yaitu: memilih layanan hosting dengan fitur kecepatan yang mumpuni.

Tak usah mencari jauh-jauh, karena Niagahoster punya yang Anda butuhkan! Dengan berlangganan hosting di sini, website Anda akan menikmati fitur-fitur berikut:

  • LiteSpeed Web Server – Website Anda akan didukung oleh LiteSpeed, yaitu web server tercepat di dunia!
  • HTTP/3 Support – HTTP/3 adalah protokol HTTP terbaru yang dapat membuat website lebih cepat diload oleh browser.
  • WordPress Accelerator – Fitur ini mampu membuat code script website Anda jadi lebih ringan untuk diload, menggunakan private cache untuk membuat websitenya jadi lebih cepat dibuka, dan membantu meningkatkan skor di Google Page Speed Insights.
  • Weekly Automatic Database Optimization – Optimasi database website mingguan secara otomatis agar website Anda bisa lebih cepat diakses.
  • Object Cache Memcached – Penyimpanan hasil query database dalam bentuk cache. Sederhananya, pengunjung jadi tidak perlu melakukan loading ulang saat berkunjung kembali ke website Anda.

Tertarik? Anda bisa mendapatkan fitur-fitur di atas + membuat website WordPress secara praktis dengan menggunakan layanan Simple WordPress Hosting di Niagahoster. Yuk klik tombol di bawah untuk cari tahu lebih lanjut:

Aldwin Nayoan Aldwin is a content writer at Niagahoster. Specializing in web hosting and WordPress, he is eager to help people uplevel their business on the internet. Apart from being a tech junkie, Aldwin likes fiction and photography.

9 Replies to “8+ Cara Mempercepat Loading Website dan Blog Anda (Beserta…”

  1. hi, hosting domain saya dari niagahoster tapi masih terkendala untuk index googlenya, dan saya kesulitan untuk setting W3 Total Cache, adakah panduannya,
    dan saya mau tanya apakah masa website hanya 1 tahun dapat mempengaruhi index google ?
    dan ada kah panduan untuk memperbaiki dari masalah yang ada di webmastertool google, terutama sitemap, duplikat tag dan metasumber daya yang di bloki sampai mencapai ribuan.
    terimakasih.
    boilerbagus.com

    1. Untuk saat ini kami sedang dalam proses melengkapi panduan mengenai SEO.
      Terkait dengan permasalahan tersebut, disarankan untuk menggunakan tampilan dan konten yang sesuai dengan panduan kami https://www.niagahoster.co.id/blog/belajar-seo/

  2. Tambahan om, jangan lupa setting optimize di Cpnal kalo pake hosting berbayar, seperti yang ada di Cpanel dari hosting di Niagahoster ini. Lumayan sedikit membantu speed.

  3. paling senang cpanel di sini ada fitur pagespeed biar lbh wuss , pokoknya joss niaga makain enak hosting dan speednya

  4. jika sasaran pengguna di indonesia, lebih baik menggunakan cdn cloudflare atau tidak..?

  5. Persoalan Browser Cache, ada beberapa yang susah skali disetting seperti mencache google analytics dan facebook pixel. Saya sudah mutar-mutar kesana kemari mencari artikel cara mengatur browser cache tersebut namun nggak ketemu.

    1. Terima kasih apresiasinya, kak. Semoga selalu setia menggunakan layanan Niagahoster ^^

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *