Teknologi terus berkembang dan penggunaan data pun terus meningkat. Maka, big data adalah fenomena yang tidak dapat dihindari.
Konsep big data mungkin belum banyak dipahami, tapi manfaat big data telah banyak dirasakan, terutama bagi pengguna internet yang setiap saat mengakses informasi secara online.
Bahkan, sudah banyak contoh big data yang terbukti mampu mendukung proses bisnis dengan lebih baik. Bagaimana penjelasannya?
Nah, di artikel ini, kami akan membahas big data secara lengkap. Mulai dari pengertian big data, karakteristik big data, dan manfaat big data serta contohnya.
Mari simak lebih lanjut!
Apa Itu Big Data?
Big data adalah kumpulan data yang sangat besar, kompleks dan terus bertambah setiap waktu. Data ini dihasilkan dari aktivitas internet yang makin rutin dilakukan, baik untuk tujuan pribadi maupun bisnis.
Sebagai contoh, awalnya informasi penting dari Anda mungkin berupa data nama, alamat dan nomor telepon.
Namun saat ini, data yang Anda miliki makin beragam, termasuk postingan di media sosial, riwayat belanja di marketplace, hingga pencarian di mesin pencari yang menunjukkan ketertarikan Anda tentang suatu topik.
Semua data tersebut terus dihasilkan bersamaan dengan data dari pengguna lain di seluruh dunia. Bahkan, pengguna internet menghasilkan data sekitar 2,5 quintillion bytes setiap hari!
Oleh karena itu, penting untuk mampu mengelola big data dengan baik. Jadi, dapat dimanfaatkan untuk mendukung aktifitas Anda sebagai pribadi, apalagi untuk bisnis.
Kenyataannya, peran big data bagi bisnis cukup besar. Sebagai contoh, bagi pengguna website, big data bisa membantu mengumpulkan data traffic website atau tingkat pembelian dengan mudah.
Baca Juga: Apa Itu Business Intelligence?
Karakteristik Big Data
Kapan sih data yang dihasilkan disebut dengan big data? Tentunya, jika memenuhi karakteristik dari big data sebagai berikut:
1. Volume
Namanya saja big data, tentu karakteristik utamanya adalah jumlah data yang sangat besar, bisa secara keseluruhan atau berdasarkan platform yang mengelolanya.
Contohnya, Instagram telah menyimpan 69,23% data personal lebih dari satu miliar pengguna di seluruh dunia.
2. Velocity
Kecepatan produksi data juga menjadi karakteristik big data, meliputi input data hingga penggunaan data. Dengan adanya internet, proses ini berlangsung secara instan dan perubahan terjadi secara real-time.
Sebagai contoh, pengguna Instagram selalu bertambah lebih dari 100 juta akun setiap tahunnya. Itupun dengan kondisi bahwa setiap akun memiliki aktivitas yang berbeda dan terus menghasilkan data secara bersamaan.
3. Variety
Big data dari satu platform saja yaitu Instagram bisa bervariasi bentuknya. Misalnya, ada data yang berbentuk formulir data personal, foto, video, atau bahkan data filter instastory.
Bisa dibayangkan kalau data tersebut berasal dari berbagai platform dan bisnis yang berbeda, tentu bentuk formatnya berbeda-beda, seperti dokumen presentasi, tabel, dan lainnya.
Bahkan, ada data yang langsung bisa dibaca dan digunakan dan ada juga data abstrak yang perlu dianalisis dahulu sehingga bisa dikelompokkan menjadi:
- Structured data – Bisa digunakan langsung
- Semi-structured data – Perlu diolah sebelum digunakan
- Unstructured – Perlu dianalisis, diolah, dan baru bisa digunakan
Apapun itu, variasi data yang banyak menjadi karakteristik dari sebuah big data.
4. Veracity
Revolusi industri 4.0 membuat peran data dalam membantu mengambil keputusan cukup besar. Maka, keakuratan sebuah data menjadi penting. Itulah kenapa veracity menjadi karakteristik big data berikutnya.
Bisa dibayangkan bahwa semakin besar sebuah data, semakin susah untuk mengelolanya dengan baik. Kalau terjadi error atau kesalahan proses, dampaknya bisa cukup besar.
Big data bukan hanya tentang adanya data yang dihasilkan, tapi tentang identifikasi data dengan tepat agar memberikan manfaat bagi pengguna.
Salah satu contoh sederhana adalah adanya pengguna nama akun pengguna (ID) dari platform seperti Instagram, Facebook dan lainnya.
5. Value
Big data memiliki value untuk memudahkan pengguna mengakses informasi dengan cepat dan mengambil keputusan berdasarkan berbagai data yang ada.
Contohnya, fitur Instagram Stories digunakan oleh 500 juta pengguna setiap harinya. Hal ini menunjukkan bahwa fitur yang memungkinkan pengguna membuat posting instan cukup digemari.
Artinya, fitur ini perlu dipertahankan pada platform tersebut dan bahkan dikembangkan dengan fitur tambahan seperti boomerang, multi-capture, reels, dan lainnya.
Konsep Big Data
Konsep big data adalah mengumpulkan semua data yang dihasilkan lalu mengolahnya dengan tepat agar dapat memberikan value yang diharapkan.
Singkatnya, konsep big data terdiri dari tiga hal berikut:
- Integrasi Data
- Pengelolaan Data
- Analisis Data
1. Integrasi Data
Integrasi data adalah proses untuk mengumpulkan semua data yang telah dibuat hingga menjadi big data. Contohnya, data website toko online yang berasal dari pendaftaran akun baru, daftar wishlist, dan lainnya.
Semua data tersebut akan tetap tercatat pada sistem untuk kemudian digunakan pada proses selanjutnya. Artinya, pada proses integrasi data, fokus utamanya adalah pengumpulan data saja.
2. Pengelolaan Data
Semua data yang dihasilkan harus mampu dikelola dengan tepat, baik pada saat menyimpan atau mengaksesnya. Untuk itu, diperlukan sebuah ruang penyimpanan besar serta bisa diakses kapan saja dan dari mana saja.
Kalau untuk bisnis, penggunaan website dengan layanan hosting yang mumpuni bisa menjadi pilihannya. Jadi, semua aktivitas bisnis dan data yang dihasilkan akan diproses pada satu tempat.
Nantinya, data pada website tersebut bisa disortir ke dalam sistem penyimpanan agar mudah ditemukan ketika dibutuhkan.
3. Analisis Data
Konsep big data yang terakhir adalah analisis data. Artinya, semua data yang sudah disimpan dan dikelompokkan sesuai jenisnya bisa dianalisa untuk kebutuhan lebih lanjut.
Sebagai contoh, riwayat belanja konsumen di toko online Anda bisa menjadi informasi produk apa yang layak ditawarkan ketika konsumen tersebut sedang berbelanja. Dengan begitu, potensi pembelian produk semakin besar karena penawarannya relevan.
Nah, kalau hal ini mampu diterapkan ke semua konsumen berkat adanya big data, maka penjualan produk bisnis akan dapat ditingkatkan, bukan?
Baca juga: Tips Memanfaatkan Analisis SWOT untuk Bisnis Online Anda [Edisi 2021]
Arsitektur Big Data
Untuk mendukung konsep di atas, diperlukan sebuah arsitektur big data yang jelas. Idealnya, big data dikelola dengan penggunaan teknologi storage yang baik, jaringan server yang bisa diakses kapan saja, dan algoritma yang canggih.
Sebagai contoh, kalau Anda memiliki website atau aplikasi yang mengelola big data untuk menunjang bisnis, inilah ilustrasi arsitektur big data yang diperlukan:
Pertama, data source merupakan sumber data yang bisa berasal dari berbagai sumber, misalnya dari calon konsumen toko online Anda yang akan membuat akun dengan mengisi data diri.
Kedua, data aggregator sebagai tools pengolah big data akan menerima data tersebut dan lalu menyalurkan data tersebut. Ada dua cara yang bisa digunakan, yaitu:
- Real time streaming processor – Menganalisis data yang bersifat real time.
- Hadoop – Tempat penyimpanan data yang sangat besar.
Ketiga, jika data terhitung ringan, maka setelah tahapan real time streaming processor, data akan langsung disimpan dalam data store atau tempat penyimpanan data yang telah dianalisis.
Namun, jika kuantitas data sangat besar, maka di tools Hadoop, data harus diproses dengan sistem non-real time processor. Setelahnya, barulah data bisa disimpan di data store.
Nah, data yang tersimpan dalam data store itulah yang bisa diakses dengan aplikasi atau sistem yang langsung digunakan oleh user.
Perjalanan data yang panjang tersebut hanya terjadi dalam waktu singkat. Asalkan, pengelolaan datanya berjalan baik. Kalau tidak, bisa terjadi kekacauan data yang kurang memberi manfaat.
Manfaat dan Contoh Big Data dalam Bisnis
Apa saja sih manfaat big data, terutama untuk dunia bisnis?
1. Pengembangan Produk Menjadi Lebih Mudah
Big data dapat membantu Anda mengembangkan produk lebih baik sesuai dengan kebutuhan konsumen. Pada akhirnya, penjualan bisa lebih ditingkatkan.
Misalnya, produk Anda yang memiliki kemasan ekonomis lebih diminati. Maka, Anda bisa memproduksi lebih banyak produk tersebut.
Sebaliknya, jika ada produk yang penjualannya sangat rendah, maka Anda bisa menganalisa penyebabnya dari data yang ada. Kemudian, bisa memutuskan apakah akan memperbaikinya atau menghentikan produksinya.
Baca juga: Produk Digital: Pengertian, Contoh, Serta Cara Membuatnya!
2. Peluang Inovasi Bisnis Lebih Terbuka
Dengan big data, Anda dapat mengenali tren minat konsumen. Bisa dari jenis produk atau berdasarkan banyaknya transaksi suatu produk.
Kemudian, Anda bisa membuat inovasi produk baru sesuai tren yang lebih mudah menarik banyak konsumen. Bisa juga berupa penerapan sistem baru yang mendukung penjualan produk.
Contohnya, banyak konsumen suka menggunakan metode transfer dan kartu kredit untuk berbelanja. Artnya, kemudahan pembayaran sangat diinginkan oleh konsumen ketika mengunjungi sebuah toko online.
Sebagai pemilik bisnis, Anda bisa menyiasatinya dengan menyediakan metode pembayaran non tunai (cashless), seperti kartu kredit atau e-wallet di website toko online Anda.
Baca Juga: Payment Gateway: Metode Pembayaran untuk Bisnis Online
3. Dapat Merancang UX yang Lebih User-Friendly
Interaksi konsumen melalui aplikasi, web app, ataupun website, menjadi penentu tingkat penjualan produk. Kalau alurnya membingungkan, bisa jadi konversi yang dihasilkan kecil.
Nah, big data dapat membantu Anda dengan menyimpan riwayat belanja konsumen. Kemudian, Anda bisa menganalisa data tersebut untuk membuat interaksi pada website lebih menyenangkan.
Misalnya, banyak konsumen yang keluar dari website di halaman produk. Maka, Anda dapat mempelajari kualitas halaman tersebut, baik dari tampilan, kecepatan, hingga navigasinya.
Selanjutnya, Anda bisa meningkatkan tampilan dan kecepatannya agar proses belanja konsumen bisa lebih cepat dan mudah.
Baca juga : Mengenal PWA – Progressive Web App untuk Website Lebih Cepat
4. Resiko Manipulasi Data Dapat Dihindari
Big data juga memiliki andil dalam hal keamanan. Dengan besarnya data yang ada, Anda dapat mengidentifikasi pola data yang tidak wajar yang bisa merugikan bisnis.
Contoh sederhananya, jika terjadi angka pengeluaran untuk membeli bahan baku lebih besar dari yang seharusnya.
Anda bisa menggunakan big data untuk mendapatkan informasinya secara cepat, apakah ada kenaikan harga atau ada penambahan jumlah bahan baku yang dibeli.
Hal ini penting untuk bisa mencegah terjadinya manipulasi data karena semua data sudah tercatat dan dapat diakses secara mudah dan cepat.
Baca Juga: Apa Itu Data Mining? Manfaat, Proses, dan Contohnya
Tantangan Big Data
Meskipun memiliki banyak manfaat, ada juga tantangan big data yang perlu Anda ketahui. Apa saja?
1. Sistem Big Data Harus Selalu Diperbarui
Berkembangnya data yang dihasilkan membuat update big data adalah hal wajib. Terutama, data yang sudah tidak relevan akan membuat akurasi data menjadi berkurang.
Sayangnya, melakukan update data secara rutin memerlukan kecepatan dan ruang untuk menampung data yang tidak sedikit.
2. Kekurangan SDM Ahli
Big data tentu tidak dapat diolah secara manual karena akan kurang efektif. Namun, belum banyak sumber daya manusia yang mampu mengelola big data dengan teknologi yang ada.
Apalagi dengan adanya teknologi yang selalu berkembang, kemampuan mengelola big data juga harus menyesuaikan agar proses penggunaan big data menjadi efektif dan efisien.
3. Pengelolaan yang Cukup Rumit
Banyaknya data tentu membuat pengelolaannya menjadi rumit. Namun, teknologi terbaru sudah mampu membantu prosesnya menjadi lebih mudah.
Hanya saja, perkembangan big data sendiri cukup cepat sehingga platform dan infrastruktur yang tidak sesuai akan membuat pengelolaannya menjadi terkendala. Pada akhirnya, rawan terjadi kerusakan data, duplikasi data, dan lainnya.
4. Keamanan dan Privasi Data yang Rentan
Banyaknya data yang bisa diakses online oleh siapa saja dan dari mana saja memang memudahkan. Namun, ada potensi keamanan yang ditimbulkan seperti aksi cyber crime.
Oleh karena itu, penting untuk menggunakan platform yang memiliki perlindungan keamanan yang baik. Kalau membangun website bisnis, penting untuk menggunakan layanan hosting yang menawarkan fitur keamanan yang dapat diandalkan.
Siap Mengelola Big Data untuk Kemajuan Bisnis Anda?
Big data muncul karena teknologi semakin maju dan banyak aktivitas yang dilakukan secara online. Mulai dari aktivitas pribadi menggunakan media sosial, hingga aktivitas bisnis seperti penjualan produk.
Karakteristik big data yang terus menjadi lebih besar membutuhkan pengelolaan yang tepat. Apa langkah terbaik yang perlu dilakukan bagi sebuah bisnis?
Kalau Anda menjalankan bisnis secara online menggunakan website, memilih hosting yang sesuai kebutuhan data sangat penting. Baik untuk menunjang kebutuhan penyimpanan yang besar atau kecepatan aksesnya.
Niagahoster bisa menjadi penyedia layanan hosting yang tepat untuk Anda. Niagahoster menyediakan beragam jenis layanan hosting, seperti: shared webhosting, cloud hosting, cloud VPS murah, wordpress hosting.
Didukung teknologi Litespeed sebagai web server tercepat dan Data Center Tier-4, website Anda akan mudah diakses dan data Anda akan terlindungi dengan baik.
Sudah siap mengelola data bisnis Anda dengan lebih baik secara online?