Ariffud Muhammad Ariffud is a Technical Content Writer with an educational background in Informatics. He has extensive expertise in Linux and VPS, authoring over 200 articles on server management and web development. Follow him on LinkedIn.

Apa itu IIS Server? Fungsi, Kelebihan, Cara Kerja IIS Web Server

5 min read

Apa itu IIS Server Fungsi, Kelebihan, Cara Kerja IIS Web Server

IIS adalah software web server satu-satunya yang bisa digunakan, apabila Anda merupakan pemilik server dengan sistem operasi Windows. Loh, kenapa demikian? Apa itu IIS web server sebenarnya?

Tenang, di artikel kali ini, kami akan mengulas semua tentang web server ini, kok. Mulai dari pengertian IIS web server, fungsi IIS, kelebihan IIS, kekurangan IIS, cara kerja IIS, dan masih banyak lagi. Anda jadi penasaran, kan?

Langsung saja, ini dia artikel selengkapnya!

Apa itu IIS?

apa itu iis

Internet Information Services atau IIS adalah software web server buatan Microsoft untuk diinstall di perangkat Windows NT. Nah, Windows NT terdiri dari Windows OS untuk komputer (Windows 7, 10, dll.) serta server berbasis Windows (Windows Server 2016, 2019, dll.)

Layaknya software sejenis, IIS web server adalah penghubung antara server dan klien. Baik secara lokal di lingkungan korporasi menggunakan jaringan LAN, maupun di lingkungan server hosting memanfaatkan akses internet.

Meski begitu, untuk saat ini, server Internet Information Services lebih banyak digunakan di server hosting dengan OS Windows. Salah satu alasannya, karena software ini dibekali berbagai fitur yang memudahkannya menghostingkan aplikasi berbasis web.

Namun sebelum membahas tentang fungsi IIS, ada baiknya Anda mengenal sejarah web server ini dari awal diluncurkan hingga berkembang sebesar sekarang. Yuk menuju poin berikutnya!

Sejarah IIS

Sejarah IIS bermula ketika Microsoft membutuhkan software web server baru untuk websitenya, microsoft.com. Alasannya, web server mereka saat itu, EMWAC, tidak mampu menampung besarnya trafik ke website Microsoft.

Akhirnya pada 30 Mei 1995, Internet Information Services 1.0 dirilis sebagai software tambahan untuk Windows NT 3.51. Selang beberapa lama, IIS 2.0 mulai dikenalkan ke publik. Namun bukan sebagai add-on software, melainkan komponen core yang tertanam di Windows NT 4.0.

Perubahan besar terjadi di IIS 3.0. Di mana varian web server ini sudah mendukung Active Server Pages atau ASP. Yaitu, bahasa scripting buatan Microsoft untuk membangun halaman web yang dinamis.

Hingga kini, server IIS berkembang dengan sangat pesat. Versi terbarunya, IIS 10.0 versi 1809 diluncurkan tanggal 2 Oktober 2018. Software varian ini bisa Anda temukan di Windows Server 2019 dan WIndows 10 update Oktober.

Oh ya, sedikit informasi tambahan. Jika Anda ingin menggunakan IIS web server, pastikan untuk menginstall versi 6.0 ke atas, ya. Karena, varian sebelum 6.0 sudah tidak lagi didukung pengembangannya oleh Microsoft.

Sampai di sini, Anda sudah belajar apa itu IIS beserta sejarah perkembangannya. Yuk lanjutkan dengan memahami fungsi IIS!

Fungsi IIS

fungsi iis web server

Fungsi IIS sebenarnya tak jauh berbeda dengan software web server lain di pasaran, yaitu:

  • Memproses permintaan transfer data – IIS dapat memproses permintaan data dari client ke server, lalu mengirimkan data dari server sesuai apa yang dipesan client tersebut.
  • Memudahkan deployment aplikasi web – Server IIS saat ini sudah support Microsoft .NET framework, bahasa scripting VBScript dan ASP, serta bahasa pemrograman PHP dan Perl untuk memudahkan Anda mendeploy aplikasi web di server.
  • Memudahkan pengelolaan hosting dan web – Web server ini bisa dimanfaatkan untuk mentransfer file jarak jauh via FTP, mengamankan transaksi data di website dengan SSL, mengatur DNS, serta mengelola server email lewat SMTP.

Wah ternyata banyak juga ya, fungsi IIS? Berikutnya, mari membahas sederet kelebihan IIS dibanding software sejenis!

Kelebihan IIS

Beberapa kelebihan IIS adalah sebagai berikut:

  • Instalasi tanpa ribet – Server IIS adalah core software yang tertanam di Windows Server maupun Windows untuk komputer. Sehingga, Anda tidak perlu menginstallnya secara terpisah.
  • Integrasi dengan produk Microsoft – IIS web server merupakan bagian dari ekosistem Microsoft dan kompatibel dengan software maupun layanan Microsoft lain. Makanya, ia sangat cocok bagi Anda yang familiar dengan produk-produk Microsoft.
  • Performa cukup stabil – Software ini mampu melakukan isolasi resource server dan bandwidth throttling untuk mencegah gangguan di salah satu website merambat ke website lain di server yang sama. Sehingga secara umum, performa IIS cukup stabil.

Apakah kelebihan IIS di atas membuat Anda tertarik menggunakannya? Eits, jangan buru-buru! Sebaiknya, pertimbangkan juga kekurangan IIS web server di poin selanjutnya!

Kekurangan IIS

Berikut ini beberapa kekurangan IIS untuk Anda perhatikan:

  • Kompatibilitas kurang – Seperti yang Anda tahu, IIS adalah software eksklusif untuk perangkat Windows. Dengan kata lain, ia tidak memungkinkan untuk dipasang di OS lain, misalnya server Linux.
  • Gratis, tapi dengan syarat – Secara teknis, IIS web server memanglah gratis. Namun di sisi lain, Anda Windows merupakan OS berbayar. Lisensi Windows inilah yang membuat Anda harus merogoh kocek.
  • Butuh resource besar – Software ini membutuhkan resource yang cukup besar untuk bisa berjalan dengan lancar. Nah, bagian ini akan dibahas lebih detail pada bagian install server IIS.

Nah, itu tadi pembahasan mengenai kekurangan dan kelebihan IIS web server. Setelah ini, kami ajak Anda memahami bagaimana cara kerja IIS. Yuk scroll ke bawah!

Cara Kerja IIS

Singkatnya, urutan cara kerja IIS adalah sebagai berikut:

  1. Client mengirimkan permintaan tertentu. Client, dalam hal ini pengunjung website merequest sesuatu, misalnya membuka halaman web A.
  2. Web server menerima request client. Request dari client terhadap halaman A yang dikirimkan melalui protokol HTTP/HTTPS akan diterima oleh web server.
  3. Web server mencari request client di server. Setelah menerima request client, web server akan mencari halaman A tersebut di server hosting.
  4. Web server mengirimkan isi halaman A. Jika halaman A ditemukan di server hosting, web server akan mengirimkannya ke client melalui protokol HTTP/HTTPS.
  5. Web server mengirimkan pesan error. Namun apabila halaman A tidak ketemu, web server akan mengirimkan pesan error ke client.
  6. Client mengakses halaman A. Setelah proses permintaan halaman A selesai, client bisa menikmati halaman web A secara utuh.
cara kerja iis

Dari penjelasan di atas, Anda mungkin merasa cara kerja IIS web server sangat rumit. Padahal, proses kirim terima data antara client-web server-server hosting ini berlangsung sangat singkat, loh.

Coba saja Anda hitung sendiri. Berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk beralih dari satu halaman web ke halaman lain? Pasti hanya hitungan detik, kan?

Nah, Anda tertarik menggunakan web server yang satu ini? Jika ya, simak persyaratan installnya di bawah, ya!

Install Server IIS

Kami sudah sedikit menyampaikan bahwa IIS web server adalah software yang tertanam di Windows Server. Artinya, Anda tidak perlu repot mendownload lalu menginstall web server ini secara mandiri.

Pun demikian, web server ini punya persyaratan sistem yang harus dipenuhi, agar bisa berjalan tanpa hambatan. Nah, berikut beberapa di antaranya:

Software IIS Web Server

Pastikan Anda menggunakan server IIS yang masih disupport secara resmi, seperti:

  • Internet Information Services 6.0
  • Internet Information Services 7.0
  • Internet Information Services 7.5
  • Internet Information Services 8
  • Internet Information Services 8.5
  • Internet Information Services 10

Sistem Operasi Server

Katakanlah Anda ingin memakai IIS di server, maka pastikan server Anda terinstall salah satu opsi OS berikut:

  • Windows Server 2008 R2
  • Windows Server 2012
  • Windows Server 2012 R2
  • Windows Server 2016
  • Windows Server 2019

Spesifikasi Hardware Server

Tak lupa, pastikan hardware Anda dibekali spesifikasi seperti di bawah:

  • CPU – Minimal 2 Core
  • RAM – Minimal 1 GB
  • Storage – Minimal 32 GB

Setelah menyimak persyaratan dan spesifikasi server untuk software ini, apakah Anda tertarik mencoba web server yang satu ini? Apapun itu, jangan beranjak dulu karena informasi yang mau lewat ini juga tak kalah pentingnya!

Perbandingan LiteSpeed vs Microsoft IIS

Sebagai sesama software web server, IIS kerap dibandingkan dengan LiteSpeed. Nah, LiteSpeed adalah web server buatan LiteSpeed Technologies. Meski fungsinya mirip, tapi tentu ada beberapa perbedaan seperti:

1. Kompatibilitas Sistem Operasi

LiteSpeed tercipta untuk server berbasis Linux. Otomatis, ia bisa diinstall di berbagai distro Linux terbaik seperti Ubuntu, Debian, CentOS, dan Cloudlinux OS. Sementara itu, Internet Information Services kompatibel dengan server ber-OS Windows, seperti yang kami jelaskan di awal.

Singkatnya, jika Anda pemilik server Linux, pakailah LiteSpeed. Sementara jika Anda pengguna server Windows, pilihlah IIS.

2. Dukungan Control Panel

Karena OS yang disupport berbeda, maka dukungan control panel hosting LiteSpeed dan IIS jelas tak sama. LiteSpeed mendukung berbagai software control panel, seperti cPanel, Webuzo, CyberPanel, dan masih banyak lagi.

Di sisi lain, satu-satunya control panel VPS yang disupport Internet Information Services adalah Plesk. Karena, Windows hingga saat ini belum kompatibel dengan control panel selain Plesk.

3. Popularitas dan Penggunaan

statistik w3techs iis

Bicara popularitas, LiteSpeed dan IIS termasuk jajaran lima besar web server dengan pengguna terbanyak. Menurut statistik W3Techs, LiteSpeed menduduki posisi empat dengan 12.4%, sementara Internet Information Services satu tingkat di bawahnya dengan 5.9%.

4. Biaya Langganan

Perbandingan LiteSpeed vs IIS yang terakhir adalah soal harga. Kami sampaikan lagi bahwa Internet Information Services sebenarnya gratis. Meski begitu, Anda tetap harus mengeluarkan biaya untuk lisensi Windows.

Misalnya untuk Windows Server 2016, lisensinya dibanderol dengan harga termurah Rp7 jutaan. Sementara itu, LiteSpeed menyediakan dua opsi berbeda, yakni gratis dan berbayar dengan harga mulai Rp155 ribuan/bulan.

Namun sebenarnya jika Anda berlangganan hosting yang sudah dilengkapi LiteSpeed, biaya langganannya bisa lebih murah, loh.

Setelah melihat perbandingan LiteSpeed vs IIS, web server manakah yang Anda pilih? Singkatnya jika Anda memiliki server Windows, atau selama ini sudah nyaman dengan ekosistem Microsoft, IIS bisa jadi pilihan.

Namun jika Anda menginginkan web server dengan harga lebih terjangkau, dukungan yang lebih lengkap, atau Anda masih pemula di dunia hosting dan web server, kami sarankan untuk menjajal LiteSpeed terlebih dahulu.

Tertarik Menggunakan Server IIS?

Di artikel ini, Anda sudah mengenal semua tentang Internet Information Services. Intinya, IIS adalah opsi yang tepat bagi Anda pengguna setia produk Windows, dan Anda tidak keberatan membayar lebih untuk lisensi atau menyewa server dengan OS tersebut.

Namun jika belum tertarik menjajal web server yang satu ini, masih ada LiteSpeed yang bisa Anda jadikan sebagai alternatif. Selain biaya yang lebih terjangkau, Anda akan dimanjakan dengan berbagai kelebihan, seperti:

  • Mendukung Cloudlinux OS – LiteSpeed bisa ditandemkan dengan Cloudlinux, OS Linux khusus server dengan performa lebih stabil dibanding distro Linux lain.
  • Speed yang Kencang – Meski belum sepopuler web server lain seperti Apache atau Nginx, LiteSpeed terbilang menang jauh dari segi kecepatan.
  • Keamanan yang Terjamin – LiteSpeed menyediakan fitur keamanan guna memblokir IP Address yang terdeteksi hendak menyerang server.
litespeed web server

Bagaimana, tertarik membuktikan sendiri kecanggihan LiteSpeed? Tenang, Anda bisa berlangganan paket hosting Niagahoster yang sudah dipersenjatai web server yang satu ini.

Salah satu yang kami rekomendasikan adalah layanan Unlimited Hosting. Berbekal Rp10 ribuan/bulan saja, Anda sudah bisa mencicipi web server tercepat di dunia saat ini. Yuk cobain sekarang juga!

Ariffud Muhammad Ariffud is a Technical Content Writer with an educational background in Informatics. He has extensive expertise in Linux and VPS, authoring over 200 articles on server management and web development. Follow him on LinkedIn.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *